Jakarta – Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Jakarta Pusat resmi menggelar kegiatan Natarama Dasar tahun 2025, sebuah proses pembinaan lanjutan bagi calon pelatih Pramuka yang telah mengikuti Kursus Pelatih Dasar (KPD). Kegiatan ini dimulai sejak bulan Juni 2025 dan dirancang berlangsung selama 6 hingga 8 bulan ke depan, dengan sistem yang fleksibel dan disesuaikan oleh peserta.
Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Wakil Ketua Bidang Binawasa Kwarcab Jakarta Pusat Kak Mustafid. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab Kwartir untuk memenuhi kebutuhan rasio dan sebaran jumlah pelatih yang ideal di wilayah Jakarta Pusat. “Natarama bukan hanya sekadar syarat administrasi, tetapi bagian penting dalam proses peningkatan kapasitas kader pelatih,” tegasnya.
Berbeda dari pelaksanaan sebelumnya, Natarama tahun ini mengadopsi pendekatan seperti semester pendek di perguruan tinggi. Seluruh peserta wajib menyelesaikan 22 SKS dengan pola pembelajaran yang memadukan teori (30%) dan praktik langsung di lapangan (70%). Peserta juga akan mengikuti ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS).
Kegiatan ini memuat enam materi utama yang menjadi inti dari pelatihan lanjutann yakni Fundamental Gerakan Pramuka dan Metode Kepramukaan, Metodologi Pembinaan dan Pelatihan, Program dan Pembinaan, Teknik Fasilitasi Dasar, Pengayaan Metode serta Penyusunan Program dan Rencana Melatih.
Salah satu hal yang menarik, kegiatan ini juga dijadikan ajang Uji Petik terhadap Buku Pedoman Narakarta dan Naratama yang disusun oleh Tim Pusdiklatcab Jakarta Pusat. Peserta tidak hanya belajar, tetapi juga menjadi bagian dari proses evaluasi substansi dan metode pelatihan yang dikembangkan oleh Pusdiklatcab.
Pelaksanaan kelas, waktu, hingga tempat pertemuan Natarama Dasar ini diserahkan kepada peserta dengan pengawasan dan persetujuan dari Kapusdiklatcab. Dengan pendekatan ini, diharapkan kegiatan dapat berjalan efektif, menyesuaikan dengan dinamika dan ketersediaan waktu para peserta yang sebagian besar juga aktif sebagai pembina atau tenaga profesional.
Tercatat sebanyak 20 orang peserta mengikuti kegiatan ini. Mereka akan menjalani proses selama 12 hingga 16 kali pertemuan hingga dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan Kartu Hak Bina (Pelatih Dasar) dari Kwartir Cabang Jakarta Pusat.
Kegiatan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk mempersiapkan pelatih-pelatih Pramuka yang tidak hanya memahami materi secara konseptual, tetapi juga mampu menjadi fasilitator pembinaan yang andal dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik di lapangan.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tapi pematangan peran. Natarama adalah gerbang untuk menjadi pelatih sejati di Gerakan Pramuka,” ujar Kak Asep Supriatna, S.Pd., M.I.Kom.
Dengan pendekatan yang lebih dinamis dan terstruktur, Natarama Dasar Kwarcab Jakarta Pusat 2025 menjadi bukti nyata komitmen peningkatan mutu pembinaan kepramukaan di tingkat cabang.
Pewarta: Kak Asep