Jakarta – Suasana Minggu pagi, 20 Juli 2025, terasa berbeda di kawasan Danau Sunter Selatan. Lebih dari 500 generasi muda yang tergabung dalam Pramuka dari berbagai penjuru Jakarta berkumpul dalam semangat yang sama: menjaga bumi tetap lestari lewat aksi nyata dalam acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) Bebas Sampah bersama Hamdan Syukri Batubara, S.Kom., M.Si, Inspektur Kementrian Lingkungan Hidup/Badan Pengendali Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan Bapak Hendra Hidayat, Walikota Jakarta Utara
Dengan mengusung tema “Kesadaran Lingkungan dan Kolaborasi Generasi Muda”, acara ini menjadi bukti bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil dan kolaboratif. Sebanyak 460 peserta dari Pramuka Kwartir Cabang Jakarta Utara serta 40 peserta lainnya dari Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan ikut ambil bagian dalam kegiatan yang sarat nilai edukasi dan semangat kepedulian.
Fokus utama kegiatan ini adalah mengangkat peran Saka Kalpataru sebagai agen perubahan dalam pengelolaan sampah. Mereka tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga sebagai penggerak perubahan. Melalui berbagai aksi interaktif, mereka mengajak masyarakat sekitar untuk mulai memilah sampah dari rumah dan memahami pentingnya pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Sebagai bentuk simbolisasi gerakan ini, diberikan tong sampah secara simbolis kepada Walikota Jakarta Utara dan juga kepada perwakilan wartawan komunitas. Tak hanya itu, bentuk apresiasi khusus juga diberikan kepada para anggota Saka Kalpataru berupa selempang Pilah Sampah dan Makan Habis, simbol dedikasi mereka dalam edukasi dan aksi nyata di lapangan.
Dalam sambutannya, Kak Hamdan Syukri Batubara, S.Kom., M.Si, Inspektur Kementrian Lingkungan Hidup/Badan Pengendali Lingkungan Hidup Republik Indonesia. “Saya berharap Saka Kalpataru semakin giat dalam mengelola sampah dan terus menyosialisasikan pentingnya pengelolaan sampah kepada seluruh masyarakat. Kesadaran masyarakat adalah kunci. Mari kita buka wawasan bersama tentang pentingnya memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah.”
Kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta. Kak Satria Perdana, salah satu peserta dari Saka Kalpataru, mengungkapkan “Saya merasa sangat senang dan bangga bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Melihat antusiasme masyarakat yang tinggi dan berbagai kegiatan edukatif yang diselenggarakan, saya merasa semakin termotivasi untuk terus menjaga dan melestarikan lingkungan.”
Sementara itu, Kak Almu’afata Mabrurina Yunan menyampaikan harapannya “Banyak sekali kesan positif yang saya dapat. Terutama melihat kesadaran masyarakat yang mulai terbentuk melalui kegiatan edukatif yang kami buat. Semoga ini menjadi langkah kecil menuju perubahan besar bagi Jakarta Utara dan seluruh DKI Jakarta.”
Acara ini bukan hanya kampanye biasa, tapi sebuah gerakan nyata yang melibatkan generasi muda sebagai motor penggerak. HBKB Bebas Sampah di Danau Sunter Selatan menjadi pengingat bahwa masa depan lingkungan Jakarta bergantung pada sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan kaum muda.
Mari kita jadikan momen ini sebagai titik awal untuk membentuk gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dimulai dari rumah, dari diri sendiri, dan dari hari ini.
Pewarta: Saka Kalpataru