Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Kak Pramono Anung, resmi menutup kegiatan World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 di Lapangan Utama Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta), Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (13/9) malam.
Acara ini menjadi penutup rangkaian jambore pramuka muslim pertama di dunia yang berlangsung pada 9–14 September 2025, diikuti oleh 15.333 peserta dari 18 negara dengan mengusung tema “We are Muslim, Civilized, United, and Peaceful.”
Dalam sambutannya, Kak Pramono menyatakan kebanggaannya karena Jakarta dipercaya sebagai tuan rumah. “Merupakan suatu kehormatan bagi Jakarta menjadi tuan rumah World Muslim Scout Jamboree 2025 yang mempertemukan para delegasi dari berbagai belahan dunia untuk berbagi gagasan, merayakan budaya, dan mempererat persaudaraan lintas bangsa,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa jambore ini lebih dari sekadar perkemahan, melainkan wadah bagi pemimpin muda untuk mengembangkan potensi fisik, intelektual, sosial, dan spiritual, serta mencetak generasi yang berdedikasi melayani masyarakat maupun dunia.
“Kalau ada World Muslim Scout Jamboree lagi, Jakarta siap menjadi tuan rumah kembali dan memberikan dukungan penuh,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Kak Pramono juga menyampaikan apresiasi kepada Pondok Modern Darussalam Gontor yang menjadi inisiator penyelenggaraan WMSJ 2025 dalam rangka memperingati 100 tahun berdirinya.
“Mudah-mudahan ini tercatat sebagai rekor MURI sebagai jambore pramuka muslim dunia perdana yang menginspirasi keberlanjutan tradisi pendidikan, kepemimpinan, dan persaudaraan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Jakarta kini sedang bertransformasi menjadi kota inklusif, kompetitif, dan global. Kehadiran ribuan peserta jambore diharapkan menjadi pengalaman berharga dalam membangun kolaborasi dan persahabatan lintas batas.
Pendiri Pondok Pesantren Darussalam Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal, mengaku sangat terharu dengan suksesnya kegiatan ini.
“Kegiatan seperti ini jarang didapat, susah dicari, dan mahal harganya. Dari ide, nilai, hingga watak kedamaian yang sudah berjalan 100 tahun di Ponpes Modern Darussalam Gontor kini bisa dirasakan dalam jambore ini. Terima kasih kepada Gubernur dan Pemprov DKI atas dukungannya,” tuturnya.
Senada, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen Pol (Purn) Kak Budi Waseso, menekankan pentingnya jambore ini sebagai ruang silaturahmi internasional.
“Kehadiran peserta dari berbagai belahan dunia menunjukkan semangat persaudaraan Islam yang berpadu dengan kepramukaan. Ini menumbuhkan langkah internasional bahwa generasi Islam sangat solid. Saya berharap kegiatan ini menjadi ruang dialog, persaudaraan, dan kolaborasi lintas bangsa,” tegasnya.
WMSJ 2025 mencatat sejarah dengan partisipasi pemuda dari 18 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Oman, Mauritius, Qatar, Brunei Darussalam, Saudi Arabia, Maldives, Uzbekistan, Azerbaijan, Kuwait, Aljazair, United Kingdom, Mesir, Tunisia, Mali, Turki, dan Kamboja.
Partisipasi ribuan pemuda dari berbagai negara ini menunjukkan upaya kolektif untuk mempromosikan keharmonisan di tengah keberagaman serta meletakkan dasar bagi masa depan yang damai dan adil.