Jakarta — Sebagai wujud sinergi antara Gerakan Pramuka dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengembangan masyarakat berbasis nilai-nilai kepramukaan, Kwartir Daerah (Kwarda) DKI Jakarta bersama Biro Kesejahteraan Sosial Setda DKI Jakarta melakukan kunjungan ke Kampung Pramuka Rintisan yang terletak di RT 07 RW 01 Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Kunjungan ini menjadi ajang apresiasi dan pembelajaran atas inovasi warga dalam mengembangkan lingkungan yang berdaya, mandiri, dan lestari melalui pendekatan kepramukaan. Ketua RT 07 RW 01, Kak Dani Arwanto, menyambut langsung rombongan dan memaparkan ragam program unggulan yang telah dijalankan oleh warga setempat.
Dalam pemaparannya, Kak Dani menjelaskan bahwa salah satu fokus utama Kampung Pramuka ini adalah pengolahan sampah terpadu, baik organik maupun anorganik. “Sampah organik kami kumpulkan dan pilah langsung dari rumah-rumah warga. Selanjutnya kami olah menjadi pupuk dan pakan ternak yang berguna bagi kebutuhan warga sendiri,” jelasnya.
Sementara itu, sampah anorganik pun tidak dibiarkan begitu saja. Warga setempat memilah dan mengelolanya untuk mendukung usaha ekonomi rumah tangga dan kegiatan UMKM.
Tak hanya pengolahan sampah, Kampung Pramuka RT 07 RW 01 juga mengembangkan pertanian urban, termasuk budidaya anggur impor dan pertanian hidroponik.
“Kami mencoba memanfaatkan lahan terbatas untuk pertanian. Selain anggur, kami juga menerapkan sistem hidroponik untuk menanam sayuran sehat,” ujar Kak Dani dengan semangat.
Lebih dari itu, kampung ini juga mengembangkan perikanan sebagai sumber pangan lokal dan menjalankan program pendidikan, UMKM, serta layanan kesehatan bagi masyarakat sekitar. Inisiatif tersebut digerakkan secara mandiri dan partisipatif oleh warga dengan semangat gotong royong.
“Yang kami jalankan bukan sekadar program, tetapi menjadi kebutuhan hidup bersama. Ini yang membuat kegiatan-kegiatan di sini berkelanjutan,” tambah Kak Dani.
Dalam kunjungan tersebut, pengurus Kwarda DKI Jakarta tidak hanya meninjau fasilitas pertanian dan pengolahan sampah, tetapi juga mencicipi hasil pertanian berupa buah-buahan segar dan tanaman hidroponik warga.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat Pramuka tidak hanya hidup di perkemahan, tetapi juga bisa tumbuh subur di tengah masyarakat. Kemandirian, kepedulian terhadap lingkungan, dan kolaborasi warga menjadi teladan yang sangat layak diapresiasi dan direplikasi di wilayah lain.
Kampung Pramuka Tugu Utara adalah contoh nyata bahwa nilai-nilai kepramukaan dapat menjadi motor penggerak perubahan sosial yang berkelanjutan. Dengan semangat dari, oleh, dan untuk masyarakat, Kampung Pramuka ini menjadi titik terang bagi pembangunan berbasis komunitas yang menyatu dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dan kearifan lokal.
Pewarta: Kak Oki/Kak Baihaki
Foto: Kak Oki/Kak Baihaki
1 Comment
Apakah program pengolahan sampah terpadu di Kampung Pramuka Tugu Utara sudah terintegrasi dengan sistem pengelolaan sampah kota Jakarta secara resmi?