Jakarta — Sungai Ciliwung pagi itu tampak lebih ramai dari biasanya. Deretan perahu karet dengan pelampung berwarna cerah menghiasi aliran sungai yang melintas di kawasan Kalibata, Jakarta Timur. Mereka adalah anggota Pramuka Penegak dan Pandega se-DKI Jakarta yang mengikuti kegiatan Susur Sungai Ciliwung yang diadakan oleh Saka Kalpataru Cabang Jakarta Timur.
Acara yang berlangsung sejak pukul 07.00 hingga 14.00 WIB ini dipusatkan di Unit Penyaringan Sampah Badan Air Dinas Lingkungan Hidup, tepatnya di Saringan Sampah TB Simatupang sampai Fly Over Kalibata. Kegiatan ini bukan sekadar petualangan di sungai, melainkan sarana belajar langsung tentang pentingnya menjaga lingkungan perkotaan.
Kegiatan susur sungai ini dibuka oleh Mabisaka Kalpataru Jakarta Timur, Kak Eko Gumelar Susanto, S.T., M.S.E., yang juga menjabat sebagai Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa Sungai Ciliwung adalah cerminan perilaku masyarakat kota.
“Melalui kegiatan ini, kita belajar mencintai lingkungan sekaligus memahami tantangan yang dihadapi sungai-sungai di Jakarta. Mari kita rawat bersama,” ujarnya.
Sebanyak 66 peserta hadir dengan penuh semangat. Mereka bukan hanya sekadar menyusuri sungai, tetapi juga mengikuti berbagai kegiatan edukatif, mulai dari memahami sistem saringan sampah, praktik memilah sampah organik dan anorganik, hingga mengamati flora dan fauna yang masih bertahan di ekosistem sungai perkotaan.
Hal menarik lainnya, setiap peserta diwajibkan membawa 5 liter minyak jelantah sebagai pengganti biaya pendaftaran. Kebijakan ini menjadi cara kreatif untuk mengurangi limbah rumah tangga sekaligus menumbuhkan kebiasaan pengelolaan sampah sejak dini.
Menyusuri sungai tentu bukan tanpa risiko. Karena itu, panitia menyiapkan perlengkapan keselamatan lengkap berupa pelampung dan helm. Kegiatan pengarungan dilakukan dengan perahu karet, didampingi oleh tim profesional berpengalaman.
Di sepanjang perjalanan, wajah ceria para peserta tampak jelas. Banyak di antara mereka yang baru pertama kali turun langsung ke sungai. “Ternyata kondisi sungai kota kita masih butuh perhatian serius. Tapi kegiatan ini bikin saya lebih peduli dan ingin ikut menjaga lingkungan,” ujar salah satu peserta dengan penuh antusias.
Melalui kegiatan ini, Saka Kalpataru Cabang Jakarta Timur berharap generasi muda tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Susur Sungai Ciliwung bukan hanya meninggalkan kesan petualangan, tetapi juga pesan penting: menjaga lingkungan adalah tugas bersama.
Pewarta: Kak Tsauban Maududi – Dewan Saka Kalpataru Jaktim