Jakarta – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka DKI Jakarta menggelar Orientasi dan Lokakarya Pramuka Pangkalan Perguruan Tinggi Se-DKI Jakarta pada 27–28 September 2025 di Auditorium MK Tajudin, Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 50 peserta yang berasal dari Gugus Depan Perguruan Tinggi se-DKI Jakarta, Dewan Kerja Daerah (DKD), serta Dewan Kerja Cabang (DKC) se-DKI Jakarta.
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Harian Kwarda DKI Jakarta, Kak Ratiyono. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran Pramuka di perguruan tinggi untuk berani berkarya dan berkiprah nyata di masyarakat.
“Pramuka di Perguruan Tinggi harus berani dan siap berkiprah lebih di masyarakat. Oleh karena itu, mereka perlu diberikan penguatan dan disemai dengan baik sehingga siap mengabdi,” tegasnya.
Selama dua hari, peserta mendapatkan orientasi kepandegaan, sesi diskusi, sharing session, hingga merumuskan usulan kegiatan untuk pengembangan Pramuka Perguruan Tinggi ke depan. Tema kegiatan kali ini adalah “Pramuka Pandega sebagai Persemaian Pembina.”
Salah satu agenda penting adalah musyawarah yang menyoroti tantangan dan aspirasi di tingkat racana perguruan tinggi, termasuk evaluasi terhadap kegiatan dan koordinasi dengan kwartir.
Kak Anita dari Racana UI mengaku senang bisa hadir karena mendapat kesempatan menyampaikan persoalan yang dihadapi racana kampus.“Kegiatan ini sangat bagus karena kami jadi tahu masalah yang dihadapi perti lain. Saya pribadi merasa senang, karena hari ini UI akhirnya diakui aktif di Jakarta setelah sebelumnya sering dianggap bagian Jawa Barat,” jelasnya.
Sementara itu, Kak Tahta Uliani dari Racana UIN Syarif Hidayatullah menegaskan pentingnya kegiatan ini. “Diskusi ini sangat fundamental untuk Pramuka Perguruan Tinggi. Saya senang karena bisa bertukar pandangan dengan berbagai racana. Terima kasih kepada Kwarda yang sudah memberi wadah berdialog,” ucapnya.
Senada, Kak Fahri dari UNJ menyampaikan apresiasinya. “Kegiatan ini sangat bermanfaat dan menambah ilmu. Harapannya keresahan dari Pramuka Perguruan Tinggi bisa ditindaklanjuti, tidak hanya di tingkat daerah, tetapi juga nasional,” katanya.
Kegiatan ditutup oleh Kak Syamsul Huda, Waka Orgakum-Renbang Kwarda DKI Jakarta. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan menekankan pentingnya keberlanjutan kegiatan. “Ke depan, kami berharap lebih banyak perguruan tinggi bisa terlibat. Usulan yang muncul, termasuk tentang usia Pandega, SKU, dan SKK akan segera kami tindaklanjuti bersama Dikti,” ujarnya.
Orientasi dan Lokakarya ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat jaringan Pramuka Perguruan Tinggi di Jakarta. Lebih dari sekadar forum diskusi, kegiatan ini menjadi momentum menyatukan semangat Pandega untuk berkontribusi nyata di masyarakat.
Pewarta: Kak Oki dan Kak Eka