Jakarta – Dewan Kerja Daerah DKI Jakarta akan menggelar Sidang Paripurna Daerah (Sidparda) pada Sabtu, 17 Mei 2025 di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Jakarta Utara. Sidparda menjadi agenda strategis tahunan yang digelar oleh Dewan Kerja Daerah (DKD) sebagai bagian dari upaya menyusun arah gerak dan program kerja kepramukaan Penegak dan Pandega di wilayah DKI Jakarta untuk tahun 2025.
Menurut Ketua Pelaksana Sidparda 2025, Kak Nabhan Palar Pastha, kegiatan ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, sebagai forum untuk menyusun dan menetapkan program kerja DKD DKI Jakarta tahun 2025, serta yang kedua, memperkuat sinergi dan komunikasi antara Dewan Kerja Cabang (DKC) se-DKI Jakarta agar kolaborasi antarpangkalan dan jenjang kepramukaan semakin solid dan terarah.
Isu strategis yang menjadi sorotan utama pada Sidparda tahun ini adalah penguatan pondasi kepramukaan di tingkat Penegak dan Pandega. DKD DKI Jakarta menilai bahwa sebelum melangkah ke program-program lanjutan dan inovatif, setiap anggota harus memiliki dasar karakter, nilai, dan keterampilan kepramukaan yang kuat.
“Fokus kami adalah memperkuat aspek-aspek fundamental kepramukaan bagi Penegak dan Pandega. Ini menjadi fondasi penting sebelum mereka melangkah lebih jauh,” ujar Kak Nabhan. Pendekatan ini diharapkan dapat melahirkan kader muda yang tidak hanya aktif, tetapi juga memahami secara mendalam nilai-nilai Gerakan Pramuka sebagai bekal untuk kehidupan bermasyarakat dan berorganisasi.
Penyelenggaraan Sidparda 2025 tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari DKD DKI Jakarta sebagai panitia pelaksana, hingga DKC se-DKI Jakarta sebagai sangga kerja yang terlibat langsung dalam seluruh proses teknis kegiatan.
Dukungan strategis juga datang dari Waka Kwarda Bidang Bina Muda, Kak Risnamurti, yang memastikan agar Sidparda sejalan dengan kebijakan dan arah pembinaan kepramukaan di tingkat daerah. Selain itu, sejumlah Andalan Daerah seperti Kak Iwan, Kak Yarkoni, dan Kak Eti turut memberikan masukan dan pendampingan selama proses penyusunan agenda kegiatan, guna memastikan bahwa hasil Sidparda berdampak langsung terhadap penguatan gerakan Pramuka di cabang-cabang.
Berbeda dari pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, Sidparda kali ini dirancang lebih terbuka dan aspiratif. Salah satu langkah progresif yang diambil oleh DKD adalah mengundang perwakilan Pramuka dari Gugusdepan Perguruan Tinggi (Perti) sebagai peserta peninjau. Tujuannya adalah agar suara dan aspirasi Pandega di kampus turut mewarnai rumusan program kerja yang akan disahkan.
“Dengan kehadiran teman-teman dari Perti, kita ingin menciptakan koordinasi yang inklusif. Mereka memiliki perspektif yang khas dan dibutuhkan dalam perumusan program kepramukaan yang adaptif dan relevan,” ujar Kak Nabhan.
Sidparda juga dirancang untuk menjadi tempat yang nyaman untuk berdiskusi, berbagi ide, dan menyampaikan gagasan. Namun, nilai-nilai dasar kepramukaan seperti musyawarah, etika, dan semangat persaudaraan tetap dijunjung tinggi.
Sebagai forum besar pertama pada masa bakti 2024–2029, Sidparda juga dihadapkan pada tantangan konsolidasi internal. Proses transisi kepengurusan dari masa bakti sebelumnya menuntut penyesuaian dalam menyelaraskan visi, pendekatan, dan strategi kerja yang baru.
Ketua DKD DKI Jakarta, Kak Vina Dwi Cahyani, secara langsung memimpin upaya penyesuaian terhadap Rencana Strategis (Rensra) dan Rencana Sasaran (Rensas) hasil Musppanitera Daerah 2024. Proses ini dilakukan secara kolektif dengan melibatkan semua DKC, agar keselarasan program tidak hanya terwujud dalam dokumen, tetapi juga dalam pelaksanaan.
“Kami menyadari bahwa memulai dari nol bukan hal yang mudah. Tapi justru di situlah tantangannya. Dengan semangat kolektif dan kolaboratif, kita percaya akan banyak cara untuk mencapai puncak,” tutup Nabhan optimistis.
Sidparda 2025 bukan hanya pertemuan tahunan. Ini adalah ruang strategis tempat kader-kader muda Pramuka menyusun fondasi masa depan Gerakan Pramuka di DKI Jakarta. Dengan semangat sinergi, inklusivitas, dan keberlanjutan, Sidparda diharapkan menjadi titik tolak penguatan peran Penegak dan Pandega sebagai agen perubahan dan pemimpin masa depan bangsa.
Sumber: Kak Oki
Penulis: Pusdatin Kwarda DKI Jakarta