Jakarta — Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DKI Jakarta menggelar Rapat Kampung Pramuka Berbasis Teknologi pada Rabu 9 Juli 2025 di Gedung Kwarda DKI Jakarta, sebagai bagian dari upaya pengembangan model pembinaan kepramukaan yang berorientasi pada teknologi dan kemanfaatan sosial.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kak Taufan Bakri, Wakil Ketua Kwarda DKI Jakarta Bidang Bela Negara, Mental & Spiritual, didampingi oleh Kak Budi Sulistiono selaku Sekretaris Kwarda dan Kak Asep Supriatna, Sekretaris Bidang Bela Negara, Mental & Spiritual.
Dalam arahannya, Kak Taufan menekankan pentingnya perencanaan yang matang, terukur, dan terarah, agar program Kampung Pramuka benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat di sekitarnya.
“Program ini harus dipersiapkan dengan baik agar kehadiran Pramuka tidak hanya terasa oleh anggotanya, tetapi juga memberikan dampak positif langsung di lingkungan sekitar,” ujarnya.
Rapat ini dihadiri oleh 15 peserta, yang terdiri dari utusan Kwartir Cabang (Kwarcab) se-DKI Jakarta, perwakilan dari Kwarran Koja dan Kwarran Senen sebagai proyek percontohan, serta utusan dari Kwarcab Jakarta Selatan yang mewakili Kwarran Mampang Prapatan. Hadir pula Andalan Daerah bidang Bela Negara, Mental & Spiritual.
Selain menyerahkan nama-nama wilayah yang akan dijadikan Kampung Pramuka Berbasis Teknologi, peserta juga berdiskusi mengenai potensi lokal dan strategi pengembangannya di masing-masing daerah.
Pertemuan ini merupakan rapat lanjutan yang bertujuan untuk menginventarisasi wilayah-wilayah yang akan dijadikan sebagai Kampung Pramuka Berbasis Teknologi. Beberapa wilayah yang telah ditetapkan antara lain, Jakarta Selatan: Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Pusat: RW 04, Kelurahan Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Utara: Kelurahan Tugu, Kecamatan Koja, Jakarta Timur: Kecamatan Pasar Rebo (masih kandidat), Kepulauan Seribu: Pulau Pramuka dan Jakarta Barat: (masih menunggu penunjukan wilayah)
Selain penunjukan wilayah, rapat ini juga dimanfaatkan untuk melakukan curah gagasan serta memetakan kelebihan dan kekurangan masing-masing daerah. Peserta diminta aktif menyampaikan potensi lokal, termasuk kebutuhan sosial dan infrastruktur, sebagai bahan untuk menyusun social mapping tiap wilayah Kampung Pramuka.
Sebagai langkah konkret, Kwarda DKI Jakarta menargetkan bahwa dalam waktu satu minggu ke depan, seluruh Kwarcab telah melengkapi penunjukan wilayah masing-masing. Setelah itu, akan diterbitkan Surat Keputusan (SK) Penunjukan dan disiapkan regulasi pendukung, termasuk mekanisme kolaborasi lintas sektoral dengan stakeholder terkait.
Langkah koordinatif juga akan dilakukan dengan Muspika setempat, sebagaimana telah dilakukan oleh Kwarran Mampang Prapatan dan Kwarran Senen yang lebih dahulu memulai sinergi lokal.
Kegiatan ini diapresiasi oleh seluruh peserta sebagai ruang strategis untuk merumuskan program yang berdampak nyata. “Rapat ini sangat penting dalam rangka merealisasikan kegiatan Kampung Pramuka Jakarta Berbasis Teknologi. Banyak muncul ide-ide segar dan konstruktif untuk mengembangkan program yang relevan dan kontekstual dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Kak Asep Supriatna, Sekretaris Bidang Bela Negara, Mental & Spiritual.
Dengan sinergi yang kuat antara Kwartir, Pemerintah, dan masyarakat, program Kampung Pramuka diharapkan tidak hanya menjadi simbol kegiatan Pramuka semata, tetapi mampu menjelma sebagai pusat pembelajaran, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat berbasis nilai-nilai kepramukaan dan teknologi.
Pewarta: Kak Asep
Foto: Kak Syifa