Bogor — Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan (KPL) yang diselenggarakan oleh Kwartir Daerah (Kwarda) DKI Jakarta resmi ditutup pada Rabu, 9 Juli 2025, di Hotel Puncak Raya, Bogor, Jawa Barat. Penutupan kegiatan dilakukan secara langsung oleh Wakil Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional (Wakapusdiklatnas) Gerakan Pramuka, Kak M. Laiyin Nento.
Dalam sambutannya, Kak Laiyin mengucapkan terima kasih kepada Kwarda DKI Jakarta serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi DKI Jakarta atas dukungan penuh terhadap pelaksanaan KPL sebagai bagian dari program peningkatan kapasitas pelatih Gerakan Pramuka.
“Alhamdulillah, 100% peserta dinyatakan lulus. Artinya, dana yang berasal dari pajak rakyat telah digunakan dengan baik dan penuh tanggung jawab,” ujar Kak Laiyin.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan peserta tidak hanya sebatas menerima sertifikat kelulusan, tetapi juga mengemban amanah besar untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
“Ijazah yang kakak-kakak terima bukan sekadar tanda lulus, tetapi juga titipan amanah dari negara agar kita semua menjadi sebaik-baiknya manusia,” imbuhnya.
Kolaborasi Pemerintah dan Kwartir: Contoh Sinergi Positif
Dalam kesempatan tersebut, Kak Laiyin turut menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta melalui Dispora yang telah bersinergi erat dengan Kwarda.
“Ini adalah benchmark yang patut dicontoh oleh daerah lain, bagaimana pemerintah daerah mendukung kegiatan kepramukaan secara konkret,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan para peserta untuk tetap rendah hati dan terus belajar meskipun telah mengikuti kursus tingkat tertinggi dalam pelatihan kepramukaan.
“Selamat kepada kakak-kakak semua. Tetap rendah hati, tetap belajar, dan tetap berlatih. Pulanglah seperti biasa, tidak perlu berubah biarkan proses ini mengalir secara alami dalam diri kita,” pesannya.
Kak Neny: Pelatih Harus Berdaya dan Berkarya
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Daerah (Kapusdiklatda) Kwarda DKI Jakarta, Rahmawati, M.Pd, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran kegiatan yang telah berlangsung sejak 4 Juli dan ditutup pada 9 Juli 2025.
Dalam laporannya, Kak Neny menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya kursus teknis semata, tetapi bagian dari proses penguatan karakter dan filosofi kepramukaan yang mendalam.
“Gerakan Pramuka adalah lembaga pendidikan nonformal yang membentuk karakter anak bangsa. KPL menjadi wadah penting untuk memperkuat kompetensi dan keterampilan teknis para pelatih pembina,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa selama kurang lebih 70 jam pelajaran (JP), peserta telah dibekali dengan berbagai materi dalam format indoor maupun outdoor, yang diharapkan mampu memberi dampak langsung terhadap kualitas pembinaan di wilayah DKI Jakarta.
“Kami berharap para pelatih lulusan KPL mampu menerapkan fundamental Gerakan Pramuka dalam setiap proses pelatihan, menjadikannya sebagai filosofi dan jati diri sebagai seorang pelatih sejati,” tandasnya.
Kegiatan ini ditutup dengan pengumuman resmi bahwa seluruh peserta dinyatakan lulus 100%, sebagaimana disampaikan oleh Pusdiklatnas melalui surat keterangan resmi.
Menjadi Pelatih yang Menginspirasi
Dengan berakhirnya KPL ini, Kwarda DKI Jakarta kini memiliki tambahan pelatih-pelatih baru yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki semangat tinggi untuk berkarya, bersinergi, dan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
KPL 2025 bukan sekadar kursus, tetapi merupakan investasi jangka panjang dalam mencetak pelatih Pramuka yang berdaya, berdedikasi, dan siap membina generasi muda Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Pewarta: Kak Oki
Foto: Kak Oki