JAKARTA — Gugusdepan Mantriwira 10.081 – 10.082 yang berpangkalan di Pusat Kedirgantaraan dan Gerakan Pramuka (Pusdirga) Cibubur menggelar Latihan Bersama Pramuka Berkebutuhan Khusus (PBK) se-Jakarta Timur pada Minggu, 25 Mei 2025.
Kegiatan yang melibatkan 20 Sekolah Luar Biasa kategori Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunagrahita (C), Tuna laras (E) dan Autis (H) tersebut mengusung tema: Hari Kebangkitan Nasional Letupkan Kebangkitan PBK Tuk Maju Bersama.
Latihan Bersama yang dibuka oleh Kak Eris Herryanto, selaku Ketua Majelis Pembimbing Gudep (Ka Mabigus) Mantriwira ini, dihadiri oleh beberapa pimpinan Kwartir Cabang Jakarta Timur dan Kwartir Ranting Cipayung.
Mereka adalah Kak Sukirno, Sekretaris Kwarcab Jakarta Timur; Kak Moh. Iqbal, Wakil Ketua Kwarcab Jakarta Timur Bidang Pembinaan Anggota Muda; dan Kak Syaifudin, Ketua Kwartir Ranting Cipayung.
Dalam sambutannya, Kak Eris mengatakan bahwa PBK perlu didampingi dalam meningkatkan kepercayaan diri dan semangat untuk masa depannya menjadi manusia yang dapat mandiri dan mempunyai karakter.
“Sehingga tidak dipandang sebelah mata dimasyarakat. Mereka juga dapat bersosialisasi dengan orang lain yang mempunyai kondisi yang sama sehingga membuat mereka semangat dan percaya diri,” tegas Kak Eris.
Menurutnya, PBK memiliki kemampuan yang berbeda dan memerlukan penyesuaian dalam bermain dan bersosialisasi di ruang terbuka yang aman sesuai dengan masing-masing kekhususannya.
Melalui Pramuka, PBK mendapat pendidikan yang sesuai dan benar, sehingga menjadi orang yang berkarakter baik dan berhak memperoleh perlakuan yang sama dengan anak-anak yang lain.
“Seharusnya kepedulian ini dapat diprogramkan oleh Kwartir sehingga ada keberlanjutan kegiatan ini”, imbuh Kak Eris.
Latihan bersama ini berlangsung dengan gembira, penuh semangat, aman dan lancar. Semua PBK bersama pembina pendamping nampak terlihat bersuka cita.
Aktivitas yang diikuti oleh PBK dalam latihan bersama ini antara lain Ice Breaking, Permainan-permainan edu-fun yang mengembangkan nilai-nilai Dasadarma dan dikemas secara base method.
Upacara pembukaan dan penutupan latihan yang disesuaikan bagi setiap kekhususan, permainan kerjasama, kemandirian, kepekaan sensosi integrasi serta Siaga Bencana.
Permainan yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan khusus peserta. Peserta dibagi menjadi berkelompok-kelompok, agar mereka bisa saling berkenalan, disajikan secara beragam dengan aksesibilitas yang sesuai, mulai dari penggunaan tulisan braille, bahasa isyarat, hingga media komunikasi non verbal.
Semua berbaur dan berkegiatan dengan kolaborasi peserta yang satu dengan yang lain. Diharapkan setelah mengikuti Latihan bersama di Gudep Mantriwira, seluruh peserta mendapatkan suasana baru, teman baru, ilmu bagaimana menyelamatkan diri dari bencana dan tentunya menambah pengalaman mereka yang bisa berguna untuk masa depannya.
Sementara itu Kak Sukirno dalam keterangannya menyebutkan bahwa latihan bersama ini sangat luar biasa. Pihaknya berharap, Gudep Mantriwira dapat terus mengadakan kegiatan serupa, sehingga tidak terputus di sini saja.
Diketahui bahwa kegiatan seperti ini baru dilaksanakan di wilayah Jakarta Timur dan selanjutnya diharapkan Gudep Mantriwira bisa dijadikan Laboratorium kegiatan PBK khususnya di wilayah Jakarta Timur. **