Jakarta — Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran pendidikan kepramukaan di seluruh jenjang pendidikan formal.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kak Salikun, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Gerakan Pramuka DKI Jakarta Tahun 2025.
Dalam pemaparannya, Kak Salikun menjelaskan bahwa terdapat dua ujung tombak dalam pendidikan kepramukaan di Jakarta: gugus depan yang berada di satuan pendidikan dan satuan karya (saka) yang tersebar di berbagai unit kerja perangkat daerah (SKPD).
“Kami melihat masih ada ketimpangan dalam aktivitas gugus depan, khususnya di tingkat SMA dan SMK. Untuk itu, revitalisasi menjadi kunci penting agar kegiatan kepramukaan kembali aktif dan efektif,” ujarnya.
Kak Salikun menegaskan bahwa dinas telah melakukan monitoring bersama Biro Kesejahteraan Sosial dan Dinas Pemuda dan Olahraga untuk memetakan kondisi gugus depan yang aktif dan tidak aktif. Hasilnya menunjukkan bahwa masih ada sekolah-sekolah yang bahkan tidak mengetahui nomor gugus depan mereka.
“Salah satu fokus kami adalah menghidupkan kembali gugus depan melalui pembinaan langsung. Kami telah melibatkan kepala sekolah baru, terutama dari SD dan SMP, agar mereka paham akan pentingnya kepramukaan,” imbuhnya.
Program pembinaan dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025, dengan menargetkan satuan pendidikan dasar (SD) sebagai prioritas. Untuk jenjang SMA, pembinaan telah lebih dulu dilakukan.
Sejalan dengan program ini, Kak Salikun juga mendorong dilakukannya pemutihan nomor gugus depan. Banyak sekolah, menurutnya, tidak memiliki dokumen administratif yang memadai terkait kepramukaan.
“Revitalisasi ini bukan hanya administrasi. Tapi juga bagian dari konsolidasi identitas kepramukaan di satuan pendidikan. Perubahan nama sekolah, misalnya karena penggabungan, tidak boleh memutus keberlanjutan gugus depan,” jelasnya.
Di tengah restrukturisasi satuan pendidikan, Pemprov DKI Jakarta telah mengeluarkan keputusan pengurangan jumlah SD negeri secara bertahap. Dalam konteks ini, keberlangsungan gugus depan harus tetap terjaga, meskipun terjadi perubahan nama atau penggabungan satuan pendidikan.
Selain itu, Dinas Pendidikan juga telah membentuk lima unit sekolah baru pada tahun ini, khususnya di jenjang SMP.
Melalui berbagai inisiatif ini, Dinas Pendidikan berharap Pramuka di Jakarta bukan hanya hidup di atas kertas, tetapi benar-benar aktif di lapangan sebagai wadah pembentukan karakter dan kepemimpinan generasi muda.
Pewarta : Pusdatin Kwarda DKI Jakarta