Jakarta - Tiga orang Pelatih Pembina Pramuka dari Indonesia terpilih masuk ke dalam jajaran Kepanduan Asia-Pasifik untuk masa bakti 2022-2025. Ketiganya ditempatkan pada tiga subkomite berbeda, sesuai kompetensi masing-masing. Demikian diumumkan oleh Ketua Komite Kepanduan Asia-Pasifik, Dale B Corvera, yang berasal dari Filipina, pada Sabtu, 19 Februari 2022, sore hari. Kak Dale Corvera adalah ketua baru Komite Kepanduan Asia-Pasifik, menggantikan ketua lama, Kak Ahmad Rusdi, dari Indonesia.
Ketiga Pelatih Pembina Pramuka yang terpilih itu adalah Kak Berthold Sinaulan yang menjadi anggota Subkomite Komunikasi dan Hubungan Luar (Communications and External Relations), lalu Kak Rio Ashadi sebagai Ketua Subkomite Keberagaman dan Inklusi (Diversity and Inclusion), serta Kak Laiyin Nento sebagai anggota Subkomite Metode Pendidikan (Educational Methods). Sebelumnya, ketiga Pelatih Pembina Pramuka itu juga telah menjadi anggota Subkomite Kepanduan Asia-Pasifik masa bakti 2018-2022. Kecuali Kak Berthold, yang lain menempati subkomite berbeda pada masa bakti sebelumnya.
Komite Kepramukaan Asia-Pasifik dalam melaksanakan tugasnya didukung oleh beberapa subkomite. Selain dari tiga subkomite yang diisi oleh tiga orang Pelatih Pembina Pramuka dari Indonesia, terdapat tiga subkomite lainnya. Yaitu Subkomite Pembinaan Anggota Muda (Youth Engagement), Subkomite Manajemen Organisasi (Governance), dan Subkomite Sosial (Social Impact). Sebagaimana diumumkan, bahwa satu di antara enam subkomite tersebut dipimpin oleh Pelatih Pembina Pramuka dari Indonesia, Kak Rio Ashadi yang juga merupakan Andalan Nasional Komisi Pembinaan Anggota Muda.
Masing-masing sub komite diisi oleh sejumlah pengurus terpilih dari beragam organisasi kepanduan nasional di kawasan Asia-Pasifik. Pemilihan anggota sub komite juga didasari oleh keahlian para calon pengurus, misalnya Kak Berthold Sinaulan yang juga merupakan Ketua Komisi Kehumasan dan Informatika Kwartir Nasional menempati posisi dalam Subkomite Komunikasi dan Hubungan Luar, sejalan dengan keahlian Kak Berthold sebagai jurnalis profesional.
Sebelum Konferensi Kepramukaan Asia Pasifik ke-27, Gerakan Pramuka sebelumnya telah terpilih dan menempatkan anggota terbaiknya dalam berbagai posisi di Komite dan Subkomite Asia-Pasifik. Sejak dibentuknya Kawasan Kepramukaan Asia Pasifik yang sebelumnya bernama Kawasan Timur Jauh pada tahun 1956 tidak kurang dari 40 Pembina Pramuka Indonesia yang telah menjadi pengurus Komite dan Subkomite Asia-Pasifik.
Terpilihnya ketiga Pelatih Pembina Pramuka tersebut merupakan kebanggaan bagi Gerakan Pramuka. Termasuk juga selaras dengan semangat pencapaian Dasa Karya Pramuka yang dicanangkan oleh Ketua Kwartir Nasional, Kak Budi Waseso, untuk meningkatkan peran Pramuka yang berwawasan global. Tentu karya dan bakti para wakil Gerakan Pramuka di tingkat Asia-Pasifik membawa citra baik bagi kiprah Gerakan Pramuka di dunia internasional. (pras)
Add comment ×