Berita Nasional

World Scout Youth Forum, Peluang Jadi Dewan Kerja Pramuka Dunia
Sep 10, 2021

World Scout Youth Forum, Peluang Jadi Dewan Kerja Pramuka Dunia

Jakarta - World Organization of the Scout Movement (WOSM) sebagai wadah organisasi dan asosiasi kepanduan sedunia rampung menggelar World Scout Youth Forum. Kegiatan tersebut digelar pada 18 sampai dengan 22 Agustus 2021 secara virtual terpusat dari Dubai, Uni Emirat Arab. World Scout Youth Forum merupakan forum tiga tahunan bagi Pramuka setingkat Penegak dan Pandega sedunia yang telah digelar 14 kali sepanjang sejarah kepanduan dunia.

Forum yang berakhir pekan lalu tersebut mencetak sejarah sebagai Youth Forum pertama yang diselenggarakan secara virtual dengan peserta terbanyak dari seluruh dunia. Sejumlah 163 organisasi atau asosiasi kepanduan nasional mengikuti agenda tersebut dengan 713 peserta termasuk 299 orang delegasi dan 414 peninjau. Termasuk perwakilan Gerakan Pramuka yang terdiri dari dua orang delegasi dan empat orang peninjau dari Dewan Kerja Nasional yang dipimpin oleh pimpinan delegasi Kak Vildy Zulhiz Maretha Dewi.

Forum tersebut utamanya bertugas untuk menjaring aspirasi Pramuka Penegak Pandega sedunia. Aspirasi tersebut akan diajukan ke Konferensi Kepanduan Sedunia atau World Scout Conference menyusul selesainya Youth Forum. Selain itu forum yang mengambil tema “bridging the world” tersebut juga merupakan forum untuk memilih perwakilan Pramuka setingkat Penegak dan Pandega untuk mewakili aspirasi generasi muda di Komite Kepanduan Dunia dengan jabatan sebagai Youth Advisor. Konsep ini juga disebut sebagai youth involvement dalam pengambilan kebijakan yang sejatinya telah diterapkan di Indonesia melalui keberadaan dewan kerja.

Menurut penuturan Kak Vildy forum internasional yang dibawakan dalam Bahasa Inggris, Prancis, dan Arab tersebut adalah peluang bagi Indonesia sebagai penyumbang terbesar keanggotaan WOSM untuk duduk dalam dewan kerja tingkat dunia atau Youth Advisor. Syaratnya ialah masuk dalam usia Pramuka Penegak dan Pandega, selain itu menurut Kak Vildy calon Youth Advisor dari Indonesia kelak harus memiliki beberapa kualitas yaitu “calon Youth Advisor harus terkoneksi dengan rekan-rekan Pramuka dari tingkat regional sampai dunia, membangun hubungan yang baik dengan semua organisasi kepanduan, memahami isu-isu internasional, berintegritas tinggi, dan berkeinginan tinggi untuk belajar. Kemampuan berkomunikasi dan membangun jejaring internasional serta berpengaruh dalam diskusi, tentu hal yang wajib dimiliki.” 

Sekalipun berjarak tujuh jam lamanya dengan Indonesia, delegasi Indonesia tetap berkontribusi positif dalam forum. Salah satunya adalah dengan membagikan pengalaman Indonesia dalam pengelolaan Penegak dan Pandega, program dewan kerja di Indonesia, serta sistem organisasi Penegak Pandega Indonesia. Seluruhnya dijadikan penguat dan pertimbangan dalam penyusunan amandemen dan hasil forum untuk diajukan ke konferensi sebagai aspirasi generasi muda. “Kita bersama-sama berkolaborasi dan mengambil peran dalam meninjau amandemen, memberikan ide dan gagasan yang diusulkan saat pengambilan keputusan pada sesi pemungutan suara oleh delegasi pada saat pleno,” sebagaimana disampaikan Kak Vildy. 

 Dengan adanya peluang terbuka bagi Pramuka Penegak dan Pandega Indonesia untuk berkarya di tingkat internasional Kak Vildy juga berpesan agar Pramuka dapat berkontribusi bagi masyarakat dunia. Sejalan dengan slogan creating a better world Kak Vildy berharap “Pramuka bukan hanya mencari pengalaman, tapi juga dapat mencari ide atau gagasan untuk menemukan solusi. Mari, kita buktikan bahwa Pramuka dapat mengubah dunia sedikit demi sedikit.” (pras)

Add comment